Kamis, 09 Agustus 2007

Satu Dari Lima BintAng iTu

"..."
begitu bintang itu berkata padaku
satu bintang dari kelima bintang yang kupunya..

satu bintang yang berkali-kali mengingatkanku
dan mencoba membawaku
untuk sesuatu yang baik
setidaknya, itu yang kurasa...

satu bintang yang sekali lagi mengingatkanku
betapa berharganya aku, sebagai seorang wanita..

bukan..aku sama sekali tak membanggakanmu
karena aku tak berhak membanggakan makhluk
aku..
hanya bersyukur untuk rencana-Nya
mempertemukan aku..
denganmu.

kali itu..aku sungguh terharu
takjub dengan cara fikir dan kesabarannya
terenyuh saat dia coba goreskan
seuntai kata...untukku

" Ukhti fillah!. Engkau adalah bunga kehidupan,
teramat sayang memperlakukanmu dengan kasar
karena hal itu akan merusak keindahan yang ada dalam dirimu
dan menodai kesempurnaanmu sehingga menjadikanmu layu tak berseri
Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat derajatmu dalam agama ini,
karenanya raihlah ia dengan memupuk ketaatanmu pada-Nya,
merajut benang-benang kehidupanmu diatas jalan Allah dan manhaj Rasulnya,
agar kebahagiaan tak pernah jemu menghampirimu.
engkau adalah sebaik-baik perhiasan dunia,
engkau adalah harapan agama
yang diharapkan dapat melahirkan generasi robbani.
Perhiasan itu tidak mudah didapat,
harganya terlalu mahal dan menjaganya pun tidaklah mudah.
Setiap abdi Allah ingin mendapatkannya,
namun tidak semua bisa memilikinya.
Ia memberikan kesejukan dikala hati gersang
dan menyegarkan pandangan dikala mata suram.
Perhiasan dunia itu, ....
dalam kehidupannya senantiasa menampakkan kemuliaan dirinya.
Bagaikan sekuntum mawar yang sedang mekar,
harumnya tergambar dari pribadinya yang santun.
Tunduk pandangannya, dan tegas bicaranya.
.....Ukhti fillah!. .....
Itulah gambaran tentang dirimu.
Sungguh teramat agung kedudukanmu.
Maka senantiasalah bersyukur kepada-Nya atas semua karunia, rahmat dan petunjukNya.
Takutlah engkau pada Allah dan laksanakan tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu
agar engkau termasuk dalam golongan hambaNya yang selamat dan bahagia di dunia maupun diakhrat"

untuk semua yang telah terangkai..
tak cukup rasanya...
bila hanya sekedar kuucap terima kasih
meskipun untuk saat ini..
hanya itu yang bisa ku beri untuknya.

andai kelak Dia memberikan bintang itu untukku..
bimbing aku, dengan keimananmu pada-Nya
sayangi aku, dengan kecintaanmu pada-Nya
jaga aku, dengan kesetiaanmu untuk-Nya
serta imani aku menuju keridhoan-Nya...




1 komentar:

Wihartoyo mengatakan...

My kid, ah, you so sweat with your poetry. It must be your feeling.
Abah mah cuma bisa ngedoain biar neng bisa dapet yang paling bagus deh. He he he....