Kamis, 31 Januari 2008

Dari Sepi sAng MnemoniC

mari kita bicara tentang sepi yang tertunda...
entah berapa lama kita lari dan sembunyi...
menyangkal dengan keras, bahwa kau dan aku tak pernah merasa sepi.
jujurlah pada hatimu, dan aku akan jujur pada hatiku.
kita berjalan terlampau lama dengan matahari terik di atas ubun-ubun.
kita terlalu lelah ternyata. sedang sungai itu tak juga kita temukan.
perjalanan ini semakin dilarung dalam sepi.
mungkin itu yang membuat dunia kita tak lagi bersisa.........selain sepi.
berapa kilometer telah kau dan aku lewati? tak ada yang tahu.
hanya sepi demi sepi yang terus berganti, terlewat dari satu sisi ke sisi yang lain.
dari satu tikungan ke tikungan yang lain.
masih juga sepi yang kau dan aku temui di setiap perempatan jalannya.
senja datang, sepi masih juga ada.
menjadi dinding pemisah yang tebal dan tinggi antara kau dan aku.
hingga akhirnya langit berganti gelap. malam mengelam.
sedang bulan tak kunjung datang.
bintang sesekali tersenyum, walau kecut.
sepi.masih juga sepi yang membuatmu merasa, bahwa aku tak benar-benar ada.
bahwa aku hanyalah sesuatu yang datang dari dunia yang tak patut disentuh.
bahwa aku adalah wujud yang tak benar-benar mewujud.
bahwa aku menjadi sesuatu yang tenggelam dalam sepi.... yang sebenar-benar sepi.
lantas sepi apa yang kau dan aku cari?
bukan. bukan sepi yang ini....ini sepi terlalu riuh.
aku hanya ingin sepi yang paling sepi.
yang mampu membuatku merasa, dunia telah usai.
dan semua orang akan tersadar, seperti bangun dari mimpi buruk yang panjang.
aku ingin sepi yang seperti itu....

Selasa, 22 Januari 2008

sekedar semampuku

...dan biarkan aku menjaga mimpi ini
dalam sisa waktu yang aku punya
dengan kesungguhan yang aku mampu
meski kadang terjatuh dan ingin terhenti..
meski kadang lelah dan ingin menyerah..
aku yakin..aku mampu
hanya aku..kurasa, akan lebih mudah..
bila kau, menemani aku
sekedar memastikan aku menjaga
mimpiku dengan benar
sekedar memastikan aku menjaga
mimpiku dengan baik
sekedar memastikan...
aku menyimpan mimpiku diruang yang tepat
di sebuah ruang bernama...hati.