Senin, 17 Maret 2008

20:20 17032008

Aku tak punya keberanian menghukumu
   seperti tak beraninya aku
       untuk mengatakan agar kau...
             : Jangan Pergi


......

inilah sunyi yang kubangun dalam malam. agar sunyi...
tetap menjadi sunyi.
..

Matahariku......

Tertutup sudah pintu - pintu hatiku
yang pernah dibuka waktu
hanya untukmu...
kini kau pergi..
dari hidupku dan ku harus relakanmu
walau sesungguhnya aku tak mau
berjuta warna pelangi didalam hati
sejenak luluh bergeming menjauh pergi
lalu tak ada lagi cahaya suci
perlahan semua nada beranjak
dan aku hanya terdiam sepi
    Dengarlah matahariku....
    suara tangisanku
    ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku
        Ucapkan matahariku....
        Puisi tentang hidupku
        Tentangku yang tak mampu menaklukan waktu

Kamis, 31 Januari 2008

Dari Sepi sAng MnemoniC

mari kita bicara tentang sepi yang tertunda...
entah berapa lama kita lari dan sembunyi...
menyangkal dengan keras, bahwa kau dan aku tak pernah merasa sepi.
jujurlah pada hatimu, dan aku akan jujur pada hatiku.
kita berjalan terlampau lama dengan matahari terik di atas ubun-ubun.
kita terlalu lelah ternyata. sedang sungai itu tak juga kita temukan.
perjalanan ini semakin dilarung dalam sepi.
mungkin itu yang membuat dunia kita tak lagi bersisa.........selain sepi.
berapa kilometer telah kau dan aku lewati? tak ada yang tahu.
hanya sepi demi sepi yang terus berganti, terlewat dari satu sisi ke sisi yang lain.
dari satu tikungan ke tikungan yang lain.
masih juga sepi yang kau dan aku temui di setiap perempatan jalannya.
senja datang, sepi masih juga ada.
menjadi dinding pemisah yang tebal dan tinggi antara kau dan aku.
hingga akhirnya langit berganti gelap. malam mengelam.
sedang bulan tak kunjung datang.
bintang sesekali tersenyum, walau kecut.
sepi.masih juga sepi yang membuatmu merasa, bahwa aku tak benar-benar ada.
bahwa aku hanyalah sesuatu yang datang dari dunia yang tak patut disentuh.
bahwa aku adalah wujud yang tak benar-benar mewujud.
bahwa aku menjadi sesuatu yang tenggelam dalam sepi.... yang sebenar-benar sepi.
lantas sepi apa yang kau dan aku cari?
bukan. bukan sepi yang ini....ini sepi terlalu riuh.
aku hanya ingin sepi yang paling sepi.
yang mampu membuatku merasa, dunia telah usai.
dan semua orang akan tersadar, seperti bangun dari mimpi buruk yang panjang.
aku ingin sepi yang seperti itu....

Selasa, 22 Januari 2008

sekedar semampuku

...dan biarkan aku menjaga mimpi ini
dalam sisa waktu yang aku punya
dengan kesungguhan yang aku mampu
meski kadang terjatuh dan ingin terhenti..
meski kadang lelah dan ingin menyerah..
aku yakin..aku mampu
hanya aku..kurasa, akan lebih mudah..
bila kau, menemani aku
sekedar memastikan aku menjaga
mimpiku dengan benar
sekedar memastikan aku menjaga
mimpiku dengan baik
sekedar memastikan...
aku menyimpan mimpiku diruang yang tepat
di sebuah ruang bernama...hati.

Kamis, 09 Agustus 2007

Satu Dari Lima BintAng iTu

"..."
begitu bintang itu berkata padaku
satu bintang dari kelima bintang yang kupunya..

satu bintang yang berkali-kali mengingatkanku
dan mencoba membawaku
untuk sesuatu yang baik
setidaknya, itu yang kurasa...

satu bintang yang sekali lagi mengingatkanku
betapa berharganya aku, sebagai seorang wanita..

bukan..aku sama sekali tak membanggakanmu
karena aku tak berhak membanggakan makhluk
aku..
hanya bersyukur untuk rencana-Nya
mempertemukan aku..
denganmu.

kali itu..aku sungguh terharu
takjub dengan cara fikir dan kesabarannya
terenyuh saat dia coba goreskan
seuntai kata...untukku

" Ukhti fillah!. Engkau adalah bunga kehidupan,
teramat sayang memperlakukanmu dengan kasar
karena hal itu akan merusak keindahan yang ada dalam dirimu
dan menodai kesempurnaanmu sehingga menjadikanmu layu tak berseri
Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat derajatmu dalam agama ini,
karenanya raihlah ia dengan memupuk ketaatanmu pada-Nya,
merajut benang-benang kehidupanmu diatas jalan Allah dan manhaj Rasulnya,
agar kebahagiaan tak pernah jemu menghampirimu.
engkau adalah sebaik-baik perhiasan dunia,
engkau adalah harapan agama
yang diharapkan dapat melahirkan generasi robbani.
Perhiasan itu tidak mudah didapat,
harganya terlalu mahal dan menjaganya pun tidaklah mudah.
Setiap abdi Allah ingin mendapatkannya,
namun tidak semua bisa memilikinya.
Ia memberikan kesejukan dikala hati gersang
dan menyegarkan pandangan dikala mata suram.
Perhiasan dunia itu, ....
dalam kehidupannya senantiasa menampakkan kemuliaan dirinya.
Bagaikan sekuntum mawar yang sedang mekar,
harumnya tergambar dari pribadinya yang santun.
Tunduk pandangannya, dan tegas bicaranya.
.....Ukhti fillah!. .....
Itulah gambaran tentang dirimu.
Sungguh teramat agung kedudukanmu.
Maka senantiasalah bersyukur kepada-Nya atas semua karunia, rahmat dan petunjukNya.
Takutlah engkau pada Allah dan laksanakan tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu
agar engkau termasuk dalam golongan hambaNya yang selamat dan bahagia di dunia maupun diakhrat"

untuk semua yang telah terangkai..
tak cukup rasanya...
bila hanya sekedar kuucap terima kasih
meskipun untuk saat ini..
hanya itu yang bisa ku beri untuknya.

andai kelak Dia memberikan bintang itu untukku..
bimbing aku, dengan keimananmu pada-Nya
sayangi aku, dengan kecintaanmu pada-Nya
jaga aku, dengan kesetiaanmu untuk-Nya
serta imani aku menuju keridhoan-Nya...




Takdir...

Dihempas gelombang dilemparkan angin
Terkisah bersedih bahagia
Di indah dunia yang berakhir sunyi
Langkah kaki di dalam rencanaNya

Semua berjalan dalam kehendakNya
Nafas hidup cinta dan segalaNya

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi
Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi

Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah
Bila mungkin tawa coba bersabarlah
Karena air mata tak abadi
Akan hilang dan berganti (hilang kan berganti)

Bila mungkin hidup hampa dirasa
Mungkinkan hati merindukan Dia
karena hanya denganNya hati tenang
Damai jiwa dan raga

Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi
Dan tertakdir menjalani segala kehendakMu ya Robbi
Ku berserah ku berpasrah hanya padaMu ya Robbi
Hanya padaMu ya Robb


dedicated by Melly. G and Apick